Problem Tambak Udang dan Solusinya

Budidaya udang tambak sempat mengalami kejayaan pada era tahun 1990-an, tetapi kemudian surut,dikarenakan timbul strain – strain baru dari virus udang yang sampai sekarang belum ada cara untuk membasminya. Hal ini sudah lama di alami oleh para petani tambak baik yang intensif atau yang tradisional.
Mengapa ini terjadi ?. Setelah diamati dan diteliti terjadinya strain virus baru tersebut akibat dari limbah pakan udang windu itu sendiri yang tidak dapat di hancurkan dan didekomposisi oleh tanah, dikarenakan pakan udang dioleh dengan penambahan bahan kimia, serta obat – obatan yang diberikan pada udang tersebut yang 80% adalah bahan kimia. Sehingga terjadi penumpukan dan akumulasi dari bahan – bahan tersebut dan menjadi media bagi pertumbuhan virus.
Seperti yang di kemukakan oleh Bapak Prof Syamsul Arifin sebagian besar limbah tambak udang terutama yang intensif masuk dan mencemari perairan pantai. Selama masa pemeliharaan udang windu,setiap harinya air tambak bagian bawah dibuang ke pesisir laut tanpa melalui proses dekomposisi. Padahal air itu mengandung sisa pakan dan senyawa beracun. Dan juga setelah panen air beserta lumpur cair juga dibuang ke perairan. Sedangkan lumour dari tambak diangkat ke pematang, tetapi kemudian kembali lagi ketambak bila datang hujan.
Bapak Profesor Syamsul Arifin adalah Kepala BAPEDALDA SUMUT. Beliau juga menerangkan bahwa kenyataannya itu menunjukkan bahwa budidaya udang intensif di tambak merupakan sumber pencemar organik potensial terhadap perairan laut dan pesisir pantai.
Akibat pesisir pantai tercemar hal ini akan menjadi media penular penyakit udang yang sangat potensial, karena air yang keluar dari satu tambak membawa penyakit dan air ini disedot kembali oleh tambak yang lain sehingga terjadi penularan. satu kali penyakit ini terjangkit tidak akan hilang dari peredaran sampai muncul priode pembudidayaan berikutnya.
Hal ini perlu jadi perhatian kita semua terutama para pemerhati lingkungan untuk lebih menekankan pembelajaran terhadap masyarakat petani tambak untuk lebih berhati-hati dan mendesak pemerintah agar mencari solusi yang tepat untuk kelangsungan budidaya udang windu.

Tinggalkan komentar